Selasa, 17 Mei 2016

Pilah Pilih Teman Berlibur


Kali ini saya mau share tentang teman berlibur yang enak dan menyebalkan. Dulu-dulu sih buat saya penting banget teman berlibur, saya tidak bisa membayangkan pergi jauh dari rumah sendirian. Nggak ada teman ngobrol,nyasar sendiri, mengangumi keindahan alam sendirian dan bicara sendiri...(yang terakhir ini sering banget saya lakukan...hahahahahahaha)


Waktu masih kuliah di Bandung, saya bertemu teman-teman traveling yang hancur dan gila2-annya sama. Kami senang berlibur ke tempat-tempat yang berbau adventure dan tidak terlalu menyukai belanja a.k.a shoping, karena kami tidak punya duit...hehehehehehehe. Walaupun sudah dewasa (ciieeeee alias sok tua...) kami sangat senang main ke Dufan atau trekking ke curug atau main pos2an di kebun teh. Kalau ada nih acara kampus atau acara persukutuan pergi ke Lembang atau ke Cisarua Puncak, kami senang banget ikut-an. Nah setelah jadi alumni, kami sudah jarang lagi bahkan tidak pernah lagi berlibur bareng. Tapiiiiii....ternyata ada beberapa teman setelah menjadi alumni tetap menyukai liburan ke tempat-tempat yang tidak biasa versi kami.

Selain adik saya yang menjadi teman traveling, teman-teman lama dan teman-teman baru, mantan pacar (masihhh yaaaa dibahasss.....pleasee dehh :P ) juga teman yang paling asik buat traveling. Kami selalu kompak urusan destinasi dan biaya murah dan menggunakan fasilitas umum seperti kendaraan umum atau berjalan kaki. 


Saya pernah berlibur ke Bangkok dengan orang yang salah, padahal dia adalah teman kantor sendiri. Ternayata dia lebih menyukai  berbelanja dibandingkan mengunjugi Wat Arum,Sleeping Buddha dan yang sejenis-nya.Saat kami pengen melihat The Grand Palace yang tersohor itu, eh dia pengen ke Siam Paragon Mall belanja seharian. Dan yang parahnya lagi, pada saat kami pulang ke Indonesia kami terpaksa membantu dia masukin barang-barang-nya ke bagasi kami, karena barang-barang bawaan-nya sudah over..over..over bagasi..kebayangkan malas-nya traveling dengan orang yang berbeda tujuan-nya??



Pengalaman tidak enak lainnya, ketika traveling ke Phuket dan membawa 8 orang dengan karakter yang berbeda. Dan ketika di dalam group itu ada sepasang calon pengantin dan kakak si pengantin cowok. Kakak si pengantin cowok sih orang-nya asyik banget, nah yang nyebelin si calon pengantin perempuan. Sepanjang mulai berangkat dari Jakarta sampai kita kembali lagi ke Jakarta dia tidak pernah mau lepas dari cowok-nya. Dikit-dikit sakit, dikit-dikit pengen muntah, duduk atau berdiri ga boleh jauh-jauh dari cowok-nya. Makan harus disuapin...dan minta ampun perhitungan-nya. Jujur pada saat cowok-nya bilang mau ikut lagi kalau traveling dan dia juga mau ikut, saya langsung berfikir 100x,bukan apa-apa sih saya tidak tega lihat cowok-nya direpotin terus, walaupun mungkin cowok-nya fine2 aja..tapi gedek aja liat-nya.

Nah kalau traveling sendiri alias solo traveling enaknya kita tidak perlu menyamakan persepsi dengan partner traveling, kita bebas mau kemana aja dan nginap dimana aja, mau ngapain aja. Nggak enaknya foto-foto diri sendiri-nya kurang, kita hanya sibuk foto-foto pemandangan atau aktifitas disekitar kita. Bisa sih minta tolong orang lain foto-in tapi agak beresiko juga yaa, nanti malah kamera atau Hape-nya dibawa kabur...hehehehehehe(mungkin bisa bawa tongsis kali yaa??tapi saya tidak suka pake tongsis atau selfie...)

Kalau kalian mau ngajak saya traveling, saya orang-nya asyikkk kok diajak traveling, asal jangan sering-sering masuk mall yaa...traveling kok ke mall sih??

Note: Sorry yaa buat teman jalan yang saya tidak nyaman jalan bareng dan saya tulis disini, but this is not only what i feel about you, but others feel it too.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar