Selasa, 17 Mei 2016

Pilah Pilih Teman Berlibur


Kali ini saya mau share tentang teman berlibur yang enak dan menyebalkan. Dulu-dulu sih buat saya penting banget teman berlibur, saya tidak bisa membayangkan pergi jauh dari rumah sendirian. Nggak ada teman ngobrol,nyasar sendiri, mengangumi keindahan alam sendirian dan bicara sendiri...(yang terakhir ini sering banget saya lakukan...hahahahahahaha)


Waktu masih kuliah di Bandung, saya bertemu teman-teman traveling yang hancur dan gila2-annya sama. Kami senang berlibur ke tempat-tempat yang berbau adventure dan tidak terlalu menyukai belanja a.k.a shoping, karena kami tidak punya duit...hehehehehehehe. Walaupun sudah dewasa (ciieeeee alias sok tua...) kami sangat senang main ke Dufan atau trekking ke curug atau main pos2an di kebun teh. Kalau ada nih acara kampus atau acara persukutuan pergi ke Lembang atau ke Cisarua Puncak, kami senang banget ikut-an. Nah setelah jadi alumni, kami sudah jarang lagi bahkan tidak pernah lagi berlibur bareng. Tapiiiiii....ternyata ada beberapa teman setelah menjadi alumni tetap menyukai liburan ke tempat-tempat yang tidak biasa versi kami.

Selain adik saya yang menjadi teman traveling, teman-teman lama dan teman-teman baru, mantan pacar (masihhh yaaaa dibahasss.....pleasee dehh :P ) juga teman yang paling asik buat traveling. Kami selalu kompak urusan destinasi dan biaya murah dan menggunakan fasilitas umum seperti kendaraan umum atau berjalan kaki. 


Saya pernah berlibur ke Bangkok dengan orang yang salah, padahal dia adalah teman kantor sendiri. Ternayata dia lebih menyukai  berbelanja dibandingkan mengunjugi Wat Arum,Sleeping Buddha dan yang sejenis-nya.Saat kami pengen melihat The Grand Palace yang tersohor itu, eh dia pengen ke Siam Paragon Mall belanja seharian. Dan yang parahnya lagi, pada saat kami pulang ke Indonesia kami terpaksa membantu dia masukin barang-barang-nya ke bagasi kami, karena barang-barang bawaan-nya sudah over..over..over bagasi..kebayangkan malas-nya traveling dengan orang yang berbeda tujuan-nya??



Pengalaman tidak enak lainnya, ketika traveling ke Phuket dan membawa 8 orang dengan karakter yang berbeda. Dan ketika di dalam group itu ada sepasang calon pengantin dan kakak si pengantin cowok. Kakak si pengantin cowok sih orang-nya asyik banget, nah yang nyebelin si calon pengantin perempuan. Sepanjang mulai berangkat dari Jakarta sampai kita kembali lagi ke Jakarta dia tidak pernah mau lepas dari cowok-nya. Dikit-dikit sakit, dikit-dikit pengen muntah, duduk atau berdiri ga boleh jauh-jauh dari cowok-nya. Makan harus disuapin...dan minta ampun perhitungan-nya. Jujur pada saat cowok-nya bilang mau ikut lagi kalau traveling dan dia juga mau ikut, saya langsung berfikir 100x,bukan apa-apa sih saya tidak tega lihat cowok-nya direpotin terus, walaupun mungkin cowok-nya fine2 aja..tapi gedek aja liat-nya.

Nah kalau traveling sendiri alias solo traveling enaknya kita tidak perlu menyamakan persepsi dengan partner traveling, kita bebas mau kemana aja dan nginap dimana aja, mau ngapain aja. Nggak enaknya foto-foto diri sendiri-nya kurang, kita hanya sibuk foto-foto pemandangan atau aktifitas disekitar kita. Bisa sih minta tolong orang lain foto-in tapi agak beresiko juga yaa, nanti malah kamera atau Hape-nya dibawa kabur...hehehehehehe(mungkin bisa bawa tongsis kali yaa??tapi saya tidak suka pake tongsis atau selfie...)

Kalau kalian mau ngajak saya traveling, saya orang-nya asyikkk kok diajak traveling, asal jangan sering-sering masuk mall yaa...traveling kok ke mall sih??

Note: Sorry yaa buat teman jalan yang saya tidak nyaman jalan bareng dan saya tulis disini, but this is not only what i feel about you, but others feel it too.

Senin, 16 Mei 2016

Solo Traveling Murah Ke negeri Singa

Sebenarnya saya tidak tertarik untuk backpacker-an ke Singapore, tapi karena pas liat tiket air asia + hotel yang murah-nya minta ampun hanya Rp 1.200.000 (Jakarta-Singapore PP + Hotel 3D2N) saya akhirnya memutuskan mengambil tiket-nya. Dan inilah solo traveling pertama saya di luar Indonesia.

 Hotel tempat saya menginap sebenar-nya gampang banget ditemukan, asal nggak salah turun stasiun. Tapi karena saya salah turun stasiun dan harus berjalan kaki dan bertanya kiri kanan yang ternyata tidak semua orang di sekitar China Town tau nama hotelnya, akhirnya saya melihat dari jauh 5footwayinn China Town Project. Di China Town sendiri hotel ini ada 3 biji dengan nama yang sama tapi letaknya beda-beda (deketan sih sebenar-nya...)
Hotel-nya sendiri berada di Lt. 3, jadi dengan kaki yang udah pegel-pegel masih harus naik lagi 3 lantai, dan saya harus mencet bel kencang2 supaya dibukain pintunya dari dalam (next cari hotel yang receptionist-nya di lantai paling dasar saja!!)..

Sebelum berangkat, saya sudah nge-booking tiket masuk nonton Wings Of Time dan Tiket Bus Hop On Hop Off di mba Darling Murdijanto (Jalanjajansingapura.com / line:Darling Murdijanto), harganya lebih murah dan pembayaran-nya bisa setelah kita terima tiket-nya di tempat. Si Mba-nya mau kok nganterin tiket-nya ke hotel :). 
Waktu ditanya sama teman-teman, "ngapain backpackeran ke singapura?mahal tau, ga ada lagi yang bisa di eksplore selain wisata belanja dan wisata-wisata buatan lain-nya", saya pun memutar otak, saya harus membuat liburan sebentar ini berkesan buat saya pribadi. Jadilah sore itu saya belajar naik MRT sendiri mulai dari ujung ke ujung. Setelah nonton WOT jam 20.15 saya kembali menyusuri jalan-jalan tiap statiun yang di lalui jalur MRT, kenapa saya ga berhenti naik turun MRT, karena saya sudah beli tiket 3day pass, jadi biar ga rugi-rugi banget saya manfaatin deh tiket-nya keliling Singapura. 

 Di hari kedua saya kembali menyusuri sisi lain singapura menggunakan Bus Hop On Hop Off, nahh sama juga karena saya tidak ingin rugi semua Bus dengan rute yang berbeda-beda saya naikin, karena tiket-nya berlaku 1hari full. Setelah capek keliling singapura sore-nya saya kembali ke hotel istirahat. Nah sepanjang jalan kaki saya pegel-pegel dan badan saya rasanya remuk tulang-tulang-nya, saya mencoba mencari tempat pijat yang murah. Ternyata memang yaa semua-nya mahal-mahal. Entah kecapean entah udah lemes, ketika saya melewati salah satu Spa dekat hotel, saya melihat ada paket diskon-an. saya langsung masuk untuk request salah satu paket yang di diskon. Entah mata saya agak jurig atau ngantuk saya malah memilih paket yang memang sih diskon, tapi harganya lebih mahal diabandingkan yang lain. Saya melihat-nya S$10.8 dan dengan santainya saya naik untuk dipijat, sebelum dipijat agak gak enak juga perasaan-nya dan kembali mengingat2, bener gak sih 10.8??kok bisa 2jam yaa?sementara di tempat lain 1jam S$50 kenapa ini lebih murah??tapi saya sudah tidak bisa lagi membatalkan transaksi, dipijatlah saya selama 2 jam, yang rasanya biasa banget. Dannnn taaadaaaaaaa....ketika akan membayar di kasir total-nya S$115.5, angka yang sebelum-nya saya lihat S$10.8 ternyata S$108 sodara-sodara...kalau di rupiahkan  Rp 1.155.000...pijat macam apaaa??saya langsung lemes setelah keluar dari Spa tersebut dan menyesal-menyesal minta ampun :'(...lain kali kalau pergi traveling bawa koyo dan balsem yang super HoTTT biar gak perlu nyari tukang urut segala di negara orang. 

Sebenar-nya datang ke Singapura tidak harus selalu belanja, memang sih hidup di sana mahal banget. Makan, minum, pijat, hotel semua-nya mahal. Tapi saya bisa mengerti kenapa bisa mahal banget biaya hidup di sana, karena negara tersebut tidak memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang banyak seperti Indonesia. Tapi transportasi umum menurut saya dipermudah, fasilitas umum juga gampang nemuin-nya dan tidak susah untuk menggunakan-nya, jadi Pajak-nya memang dipergunakan dengan sebagaimana seharus-nya. Yang membuat saya bingung, kenapa orang-orang Indonesia demen banget menghabiskan uang-nya berbelanja di Singapura??? Teman kamar saya dari Jepang dan Rusia sempat heran ketika mengetahui saya dari Indonesia datang liburan ke Singapura. Mereka bertanya, "why you traveling to singapore?your country so beautiful and the people very friendly..." Walaupun negara maju, tapi memang selama di sana saya tidak melihat orang-orang yang ramah, receptionist hotel pun tidak ada senyum-senyum-nya sama sekali. So, masih kurang bersyukur apalagi kita yang tinggal di Indonesia??mungkin kita-kitalah yang tinggal di Indonesia yang tidak tau diri, selalu melihat negara lain lebih bagus dari negeri kita sendiri. 

Sebuah Kekaguman Untuk Gunung Kidul

Dimulai dengan pemberitaan di tv nasional tentang kekeringan salah satu kabupaten di DI Yogyakarta. Saat itu saya nggak pernah tau, kalau Gunung Kidul itu adalah Kabupaten, saya berfikir itu adalah salah satu desa di Pulau Jawa sana. Dan saya tidak pernah menyangka jika salah satu Kabupaten termiskin itu ada di Jogjakarta, Gunung Kidul itulah. Dan saya juga tidak pernah menyangka, kalau Gunung Kidul itu mempunyai pantai-pantai yang bagus2 dan penduduk sangat-sangat ramah dan sangat-sangat halus bahasanya, saya sampai ga tega mau berbicara dengan mereka, karena takut mereka kaget dengan gaya bahasa saya yang ceplas ceplos gak jelas:))  



Ditemani oleh teman kantor yang mau aja saya karyakan alias nganterin keliling Gunung Kidul, mulailah kami menyusuri Kabupaten ini. Karena rute perjalanan-nya kami mulai dari Imogiri-Bantul, jadinya perjalanan-nya menanjaki bukit2 sepanjang jalan. Dan sepanjang jalan menanjak tersebut kiri kanan pemandangan-nya hanya hutan jati yang sangat sepi. Jalan-jalan yang kami lewati pun sangat sepi dari kendaraan. Kami melewati beberapa desa, yang juga sangat sepi. Ketika kami bertemu rumah-rumah sederhana di pinggir jalan, keadaan-nya pun sangat sepi. Saya tidak melihat orang berlalu lalang ataupun sekedar ngobrol depan rumah.



Saya lalu bertanya ke teman saya, "kok sepi banget yaa??kok nggak ada orang lewat?kok di rumah-rumah itu ada jagung kering yang ditumpuk depan rumah?kok sepanjang jalan hanya pohon jati dan kebun tebu saja yang kita lihat?kok kek mistis banget ini tempat??" Dan setelah mendapat penjelasan panjang kali lebar dari teman saya, saya baru mengerti kenapa daerah ini sangat kering, kenapa daerah ini sangat sepi dan tidak melihat orang-orang menghabiskan waktu-nya utuk ber "gosip"di depan rumah. Rupanya semua orang turun ke kebun, mulai dari orang muda sampai dengan orang paling tua sekalipun. Dan benar, ketika kami mengunjungi pantai-pantai-nya, kami sering bertemu dengan truck2 yang membawa ibu2 dan oma2 atau bapak2 dan opa2 yang akan bekerja di kebun, entah kebun siapa. Hal yang tidak pernah saya lihat di Sulawesi, terutama di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, orang-orang yang sudah lansia masih bekerja turun ke ladang atau kebun. Saya melihat semangat untuk produktif dalam diri orang-orang Gunung Kidul, kalau mereka tidak bekerja mereka tidak bisa makan. Kalau kamu jalan-jalan ke Manado, kamu akan lihat orang-orang yang masih muda, laki-laki2/perempuan masih pagi sudah duduk bergosip sepanjang pagi hingga siang. 

Saya baru tau kalau di Gunung Kidul curah hujannya ternyata sedikit, saat kota Yogyakarta udah banjir2 karena hujan lebat, di Gunung Kidul malah panas banget. Tapi sekarang Gunung Kidul sudah tidak sekering dulu, teman-teman dari UGM dan pemerintah setempat  sudah mengusahakan membuat sumur-sumur resapan untuk bisa mengairi tanah di Gunung Kidul. Di Gunung Kidul kamu akan bertemu dengan penjual belalang goreng, kata orang-orang sih gurih dan enak dan dijadikan ole2 dari Gunung Kidul. Saya sih belum punya nyali makan yang begituan. Saya belum puas hanya sehari doang keliling Gunung Kidul, saya akan kembali lagi menyusuri sisi lain Gunung Kidul :) 




Loving Indonesia Underwater a.k.a Menyelam (Bira-Gorontalo)


Tau kan Indonesia itu punya surga-surga pantai dan bawah laut?? Nah termmasuk di Bira dan Gorontalo salah satunya. Ke dua tempat ini memang tidak se-populer Pulau Komodo atau Bunaken atau Lombok. Tapi ketika kalian menginjakkan kaki di pantai dan melihat bawah laut-nya, kalian akan ter-kagum2 karena keindahan-nya tidak kalah dengan pantai-pantai indah di Lombok atau Pulau Komodo. Yang membedakan-nya adalah pengelolaan pantai-pantai dan surga bawah laut-nya, di Lombok atau di pulau Komodo, sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat, sementara di Bira dan Gorontalo yaaa begitulahh (ga perlu saya tulis yaa komentar saya...).

6. Bira-Bulukumba
Yaa, kalau berukunjung ke Sulawesi Selatan tidak lengkap jika kita melihat keindahan pantai-pantai di pesisir selatan, salah satunya Pantai Bira yang terletak di Kabupaten Bulukumba. Dari Makassar untuk mencapai pantai ini sekitar 5 jam menggunakan mobil. Saya sendiri sudah 2x mengunjungi pantai Bira ini. Nah di kunjungan yang ke-2 inilah saya mencoba menyelam untuk melihat keindahan bawah laut-nya. Di Bira sudah ada Dive Center professional dan ada beberapa resort ekspatriat yang juga memiliki dive center. Waktu itu saya menggunakan Bira Divers (0821-9722-2153)

pantai Bara- Bira
Saat kami datang itu bulan Mei 2013 dan cukup berombak dan berangin cuaca-nya.
Dan saat kami diving, bukan hanya ber-3, ada 3 tamu lain juga, yang 2 lagi ngambil license OWD, sementara yang 1orang lagi tamu yang sudah 2 bulan stay di bira untuk diving. Site pertama yang kami datangin itu di Pulau Liukkang. Di site ini kami ternyata harus deep dive ke 30m baru bisa melihat hard coral yang besar-besar dan sehat. Disini saya bisa melihat Table dan Brain Coral yang minta ampun besar-nya. juga anemon yang gede-gede. Ikannya pun berwarna warni dan kami bertemu dengan banyak penyu dan beberapa Eel Moray. Ternyata di dive site tersebut bila beruntung bisa melihat Blacktip Shark lalu lalang. Tapi saat itu kami memang tidak berharap ketemu shark, belum punya nyali..hehehehehehehe.


Nah dive site yang ke-2 namanya Pantai Bara. Yaa, depan pantai Bara ini sangat full colour ikan dan terumbu karang-nya. Selain underwater-nya yang indah, pantai Bara-nya sendiri juga sangat bagus, pasirnya halusss banget, dan kalau sore hari kita bisa melihat reflexi awan-awan dan langit di pasir basah pantai bara. Dari Bira kita bisa melanjutkan perjalanan kita ke Tana Beru. Di Tana Beru inilah tempat membuat Kapal Phinisi yang terkenal itu. Kamu akan melihat pembuatan kapal-kapal yang sudah dipesan oleh pengusaha-pengusaha kapal. Nah kapal-kapal LOB yang biasa kita lihat bertebaran di laut Indonesia rata-rata memesan kapal-nya di sini. Kalau kamu mau pesan kapal phinisi juga, kamu bisa request di kampung ini. Dijamin kokoh dan artistik :)

Tana Beru-Bulukumba
7. Gorontalo
Kota ini sebenar-nya tidak pernah jadi prioritas saya untuk melihat underwater-nya, padahal saya pernah tinggal di kota ini selama setahun tapi memang tidak berkesan sama sekali sehingga saya malas untuk datang berlibur di kota ini. Pada saat saya tinggal di kota ini, saya mengetahui kalau ada resort asing yang juga punya dive center, namanya Black Marlin. Resort ini sangat ekslusive zaman itu, karena itu satu-satunya resort dan dive center di Gorontalo. Karena melihat hal itu, saya yakin tamu-tamu resort itu pasti mencari surga bawah laut dan pantai-pantai indah di Gorontalo, dimana kita yang orang lokal nggak banyak yang tau. Ohh iya, Gorontalo termasuk penghasil ikan Tuna dan Ikan Tongkol terbesar di Indonesia. Di Gorontalo sendiri ada lumayan banyak Dive Site-nya. salah satunya adalah Pantai Batu Barani untuk melihat Whale Shark. Di Gorontalo bertebaran sponge raksasa namanya Salvatore Dali Sponge, dengan berbagai macam bentuk. Saya pertama kali melihat yang bentuknya seperti Ikan Hiu gede
Foto: Dok. Quality Hotel Gorontalo - Edy Sutanto)
Di site yang ke-2 namanya muka kampung, kami bertemu segerombolan Lion Fish mengelilingi sebuah karang kecil dan kami bertemu dengan Flying Gurnard Fish, wuihhhhh seumur-umur baru kali ini saya melihat ikan yang ada sayap dan antena di kepalanya, lucu banget. Selama diving di Gorontalo kami menggunakan operator Aqua Dive Center, dan selama di sana kami menginap di Hotel Grand City, rate-nya 220.000/malam. Hotel-nya bagus dan bersih kok untuk backpacker. 

Saya sengaja membuat jadi 1 halaman pengalaman diving di Bira dan Gorontalo, karena di kedua tempat inilah diving terakhir saya di 2013, dan lucunya di kedua tempat inilah saya diving sampai muntah-muntah karena ombak yang kencang dan tidak sarapan sebelum diving :))

Site Mirabela-Gorontalo


Minggu, 15 Mei 2016

Kenapa yaa selalu deg2-an???

Entah apakah yang saya rasa sama dengan yang kalian rasa, setiap kali akan pergi naik pesawat entah itu berlibur atau business trip atau pulang kampung selalu perasaan-nya selalu gugup. Kalau flight-nya subuh, pasti malamnya susah tidur, kalau flight-nya siang pasti gak napsu makan siang, bawaan-nya bolak balik toilet mules. 
Yang bikin saya bingung dan aneh, semua jam penerbangan sudah pernah saya rasakan, mulai yang penerbangan-nya subuh, pagi,siang,sore, malam ampe tengah malam buta pun, tapi entah kenapa perasaan aneh itu selalu datang tiap akan berangkat. Kata teman saya,saya seperti anak kecil yang kegirangan akan bepergian jauh menggunakan pesawat, makanya selalu merasa nervous.

Yang paling parah adalah kejadian naik pesawat kemarin tgl 13 Mei. Saya akan ke Jakarta untuk mengurus Visa ke UK. Untuk rute kali ini saya naik Lion Air jam 06.15, jadi saya menelfon taxi malam itu untuk dijemput di kost jam 04.30. Karena saya akan berangkat subuh, saya sudah merencanakan untuk tidur lebih awal supaya pas nyampe di Jakarta saya tidak ngantuk2 dan lemes kurang istirahat. Dan ternyata malam-nya saya malah tidak bisa tidur sama sekali, saya baru berhasil tidur sekitar jam 02.15, dan alarm saya sudah menyala jam 03.45, jadi total tidur saya hanya sekitar 1 jam lebih saja. Saya harus bangun untuk mandi pagi, kebayang kan siang-nya seperti apa rasanya badan saya??rasanya sangat2 tidak nyaman. Sesampainya di Kuningan City,tempat interview Visa UK, saya bolak-balik toilet karena perut saya mules. Badan rasanya mau rontok tulang-tulangnya dan ngantuk-nya minta ampun. Untunglah interview visa-nya tidak sesulit yang saya pikirkan, setelah interview saya kembali mencari toilet dan salon untuk pijat karena saya sudah sangat ngantuk dan pegel-pegel. 
Masih akan ada perjalanan-perjalanan selanjutnya yang akan menggunakan pesawat, mudah2an saya tidak nervous atau gugup lagi.

Kamis, 12 Mei 2016

Loving Indonesia Underwater a.k.a Menyelam (Raja Ampat-Gili Trawangan)

Saya lanjutkan yaa menulis kecintaan saya akan underwater di Indonesia. Sebenarnya nggak cuma underwater sih saya sangat menyukai pantai apalagi yang berpasir putih dengan air berwarna biru terang dan tosca...wahhhh rasanya seperti surgaaaa duniaa...Mari saya mengajak melihat surga laut dan pantai dibelahan bumi Indonesia.

4. Raja Ampat


Siapa yang tidak mengenal Raja Ampat???kalau saat ini masih ada yang tidak tau Raja Ampat, betapa terkucil-nya hidupnya. Raja Ampat adalah surga bagi pecinta alam, pecinta laut. Saya beruntung banget di Sorong saya punya teman akrab yang mengatur perjalanan kami di oktober 2011. Kami bersyukur pada saat kami ke sana
belum terlalu banyak wisatawan yang mengunjungi tempat itu jadi kami bisa dengan tenang mengelilingi pulau2 kecil di Raja Ampat. 

Waktu itu kami ber 6 + 1 diver professional (jadi total-nya kami ber 7). Meeting point waktu itu di Makassar dan Sorong. Penerbangan Makassar-Sorong sekitar 2jam lalu dilanjutkan menyebrang menggunakan kapal cepat selama 3 jam harga tiket kapal cepat-nya Rp 200.000. Kami langsung membeli tiket kapal cepat PP Waisai-Sorong. Selama di Raja Ampat, kami menginap di Waiwo Resort di pulau Waigeo. Rate-nya Rp 500.000/malam/orang (include 3x makan, 2x snack). Kami juga menyewa boat selama sehari full, biaya-nya Rp 3.000.000/hari

Kami di bawa keliling ke teluk kabui, snorkling di manta point, dan melihat karst yang bertebaran di tengah laut Kabui. Dan terakhir dari perjalanan sehari kami berujung di Pulau Mioskoon. Di pulau tak berpenghuni ini kami kembali birdwatching, snorkling, menikmati matahari sore di pantai yang berpasir halus seperti bedak.  Besok-nya kami memulai diving kami di depan resort. Peralatan menyelam di Waiwo Resort cukup lengkap, hanya ada beberapa wetsuit dan masker yang sudah mulai lusuh. Pada saat kami diving disini, kami semua belum memiliki license loh..jadi ini namax Discovery Diving..Total Biaya yang kami habiskan selama di sana pada waktu itu 3.750.000 (traveler dari Makassar) dan 4.750.000 (untuk Traveler dari Jakarta)




   5. Gili Trawangan-Lombok

Pertama kali datang ke Gili T saya menginap di Blue Marlin Resort. Saya memilih resort ini karena ada dive center-nya. Walaupun harga diving-nya tidak terlalu murah juga sih, tapi saya menyukai service-nya. Hari pertama diving kami dibawa ke 3 spot: Turbo Reef, Shark Point dan Rainbow Reef. Kali ini saya diving ber-2 dengan adik saya. Kami sangat menikmati diving di sini, spot pertama kami di Turbo Reef, kami langsung bertemu dengan segerombolan Bumphead Parrot Fish dan sekelompok penyu yang sedang tidur. Selama kami diving, kami meminta pihak dive center untuk merekam aktivitas kami selama diving di Gili T. 

Villa Ombak Resort Gili T
Tidak hanya diving di Gili T, kami juga meng-explore sisi lain pulau lombok. Mencari pantai-pantai cantik yang ada di Lombok. Dan memang semua pantai yang kami datangi tidak ada satupun yang mengecewakan kami, semua-nya bagus-bagus banget. Mulai dari pantai Kuta dengan hamparan laut dan tebing-tebing-nya yang keren, Pantai Selong Belanak yang pasir-nya sangat halus dan bisa melihat para surfer belajar surfing dan Malimbu II Beach. Ohh iya datang ke Lombok jangan lupa nyobain ayam taliwang dan Nasi Balap Puyung yang pedes itu yaa....

Pantai Selong Belanak-Lombok










Phuket I'm not In Love....

Kali ini saya mau bercerita tentang liburan saya dengan 8 manusia yang tidak saling mengenal (sebenar-nya ada sih yang saling mengenal, tapi anggap saja mereka tidak saling mengenal). Saya baru kali ini liburan membawa ibu2 dan sepasang calon pengantin yang sepertinya tidak bisa melepaskan diri dari pasangan-nya. 3 cowok + 6 cewek. Ketika menulis saya baru sadar sebagian traveling saya selalu bersama (mantan) pacar saya.. (kembali mewekk....) maaf yaa, karena seperti itulah dulu saya menghabiskan liburan selalu bersama dia. Ada sih saya hanya sendiri atau ber-2 adik saya saja.

Kali ini kami liburan ke Phuket. Salah satu destinasi favorite bule2 selain pulau Bali. Saya sebenar-nya ga pernah tertarik datang ke sini, Indonesia jauh lebih bagus kok dari Phuket, bener dehhh..hanya saja disana pariwisata dikelola lebih professional. Liburan-nya sendiri itu selama 4D3N di bulan Februari 2015. Seperti biasa ittenarary saya yang buat, yang lain tinggal mengikuti saja. Entah kenapa mereka mau aja percaya dengan ittin yang saya buat, padahal saya juga belum pernah datang ke tempat itu. Modalnya hanya membaca review para traveler di internet. Oh iyaa sebelum ke sana saya menggunakan agen tour-nya Miss Ladda (+66950378670) yang dikelola dengan suami-nya. Dijamin harga yang diberikan murah menurut saya. Orang-nya sangat helpfull dan tepat waktu.  

Kira-kira begini ittin-nya:
DateTimeActivityremark
1-Feb15.30kumpul di Terminal 3 Bandara Soettajangan telat yaa, krn flight-nya international
17.20Jakarta-Phuket3 Jam, so jika ada yg takut kelaparan di pesawat silahkan makan terlebih dahulu sebelum brangkat, atau pesan makanan di pesawat dari sekarang
20.10Arrive in Phuket int' Airportnote untuk yg mau dibagasikan barang-nya tolong di info dari sekarang yaa spy bisa beli bagasi lbh murah. Lugage yg bisa dibawa ke pesawat max 7kg. Selebihnya pesan bagasi
20.30Bandara to HotelUsing Mini Van estimate 150 THB= Rp 60.000/person
21.00Makan Malam di sekitar Patong Beach atau di Banzaan Night Marketbiaya untuk makan hampir sama di Indonesia 25-100 THB/15rb-40rb
22.00Istirahat

2-Feb06.00wake up (walking arround patong beach)
07.00-16.00pick up by tour operator goes to Koh Phiphi Islands (one day trip)harus sdh ready di lobby jam 07.00, krn operator tour-nya on time 
biaya tour: 1200-1500THB= 480.000-600.000 (include meal,drink,snack,snorkling equipment)
jangan lupa bawa baju ganti dan handuk cadangan
16.00-18.00Istirahat
18.00-21.00Acara Bebas (shoping/window shoping)Pilihan untuk malam, bisa jalan2 ke Banzaan Night Market
atau ke red district  di Bangla Road
atau walking arround patong beach
3-Feb07.00kumpul di lobby hotel
07.00-16.00pick up biaya-nya 1200-1500 THB
Tour to Phang Nga bay (James Bond Islands)kayaking,snorkling
16.00-18.00Istirahat
18.00-21.00Simon Cabaret Showtiket-nya 700THB
Dinnershopping terakhir
acara bebas 
4-Feb08.00Pick Up by tour guide
08.00-17.00city tour ( Wat Chalong, Big Buddha, Rang Hill-Phuket View Point, Rang Hill-Phuket View Point)karena check out di hotel jam 12.00 tenggo, jd kita bisa titip tas di receptionist hotel. Untuk biaya city tour kita hanya bayar sewa mobil dan tip untuk driver dan tour guide. 300THB/person
17.00Go to Airport
20.10-23.00Bye Phuket

Sebenarnya view-nya sih biasa aja menurut saya, masih lebih bagus Bali kok, tapi seperti yang saya bilang mereka pintar mengelola pariwisata-nya. Coba deh liat Maya Bay tempat shooting Film The Beach-nya Leonardo DiCaprio itu ruaaaameeee bangettttt...ngetttt...ngettt... mau foto2 aja kudu cari tempat yang kosong. Sewaktu kami ke James Bond Island, lahhh air-nya coklat tapi tempat-nya rame karena disitu tempat shooting film James Bond. Yang keren itu adalah ketika kami ke Kata Beach dan Karon Beach, nahh view-nya emang kerennn abis dan lebih tenang suasananya. 

Yang membuat menarik perjalanan ini, karena yang pergi traveling orang2-nya ribut dan seru semua, kecuali ada sih 1orang yang selalu bikin malas ngeliat-nya karena dikit-dikit sakit manja pengen di pegang2 sama pacarnya, makan aja minta di suapin (issshhhh nyebelin banget ngeliat-nya yaa???)..sepertinya orang seperti ini harus dipertimbangkan baik-baik jika ingin ikut gabung traveling, harus dibuatkan syarat dan ketentuan berlaku deh..


Siapa yang menyangka ibu-ibu yang ikut di rombongan kami ternyata lebih fungky dan gehollll abis, dan berkat traveling ini kami makin akrab dan dekat banget dengan si ibu itu. Tempat curcol saya malahan saat ini...Guyz I'm missin' traveling with all of you again. Let's make it next year yaaa..




.


minggu yang tidak produktif

minggu ini entah kenapa saya merasa sangat tidak produktif di kantor. Mungkin bagi sebagian orang yang melihat tulisan saya 2 hari terakhir ini, sepertinya saya kurang kerjaan, menulis di blog perjalanan-perjalanan saya yang selama ini malas saya tuangkan di blog. 

Ternyata patah hati membuat saya kembali punya semangat menuliskan semua memory traveling saya beberapa tahun terakhir, entah itu dengan mantan pacar, dengan adik saya, dengan teman-teman baru dan sahabat2 saya.

Oke jadi selama 2 hari ini, walaupun saya tidak produktif di kantor, saya produktif menulis di blog saya. Sekian dan terimakasih.



Loving Indonesia Underwater a.k.a Menyelam (Bunaken-Pulau Lembeh-Wakatobi)

Kecintaan saya terhadap dunia bawah laut atau undewater dimulai ketika cowok yang saya taksir jaman kuliah dulu mengajak saya liburan ke Pulau Lembeh -Bitung Sulawesi Utara. Sebut saja namanya Budi (nama yang sebenar-nya harus disamarkan, hanya teman-teman terdekat saya saja yang tau :p )..
Budi sudah sering diving di Maladewa tempat dia kerja. Dan dia mengajak saya untuk ikut Discovery Diving. Discovery Diving ini adalah Diving untuk para pemula yang tidak memiliki sertifikat menyelam. Saya diajarkan secara cepat menyelam di kolam renang, cara menggunakan alat-alat selam, dan Do and Don't ketika menyelam.

Ketika saya dipindahkan oleh kantor saya ke Manado tahun 2012, saya langsung mencari dive center yang bisa memberikan course diving. Saya akhirnya memilih NDC Resort tempat mengambil license Scuba Diving PADI Open Water. Karena saya termasuk murid yang banyak masalah ketika diving, hampir sebulan baru saya menyelesaikan course-nya..Lama kann??hahahahahahaha karena saya hanya bisa setiap sabtu dan minggu belajar-nya, ditambah telinga saya mengalami trauma tekanan, jadi dilarang dokter untuk diving dan berenang selama 2minggu. Dan akhirnya saya mendapatkan sertifikat Open Water Diver saya...suatu kebanggaan tersendiri punya license untuk berjalan-jalan di bawah laut.


Setelah punya license, saya keranjingan traveling ke laut. Padahal dulu saya sangat tidak suka yang namanya laut. Setelah melihat keindahan bawah laut di Indonesia, saya langsung jatuh cinta dengan aktifitas ini. Walaupun aktifitas ini termasuk bahaya, bahkan asuransi yang saya gunakan jelas-jelas tidak mau menanggung jika sakit atau kecelakaan karena diving, saya tidak terlalu perduli. Supaya tetap aman, menyelam-nya juga harus sesuai dengan aturan yang strich!!


Total log diving saya sampai saat ini masih di 34 Log, setelah sempat vacuum diving selama 2tahun, karena labih sering Backpacking ke luar Indonesia (duitnya habis untuk backpacking sihh sebenar-nya..)


Kemana saja saya diving??


1. Bunaken Manado


Karena saya menetap di Manado saat ini, jadi disinilah paling banyak log diving-nya. Bunaken memiliki visibility yang bagus, berupa wall coral yang entah berapa meter kedalaman-nya. Disini  lumayan banyak spot-spot yang bagus dan banyak penyu berkeliaran. Jika pas musim libur, bunaken sangat ramai dengan diver-diver dari berbagai dive center. Sayang-nya di bunaken banyak sampah plastik, dan seperti-nya penduduk tidak terlalu perduli dengan kelestarian bawah laut Bunaken. Para pendatang yang lebih prihatin dengan hancurnya coral dan sampah yang nyangkut di soft coral.

   2. Pulau Lembeh

Walaupun Letaknya di Sulawesi Utara, tapi Lembeh memiliki bawah laut yang berbeda dengan Bunaken. Jika di Bunaken kita bertemu dengan Wall Coral, di Lembeh kita akan menemukan Critter Diving. Critter artinya gunung berapi di bawah laut. Jadi kita menyelam di antara gunung berapi, kedengaran-nya seram yaa??padahal ga ada seram-seram-nya. Kita akan bertemu pasir-pasir seperti di gunung berapi yang mengeluarkan gelembung2 udara...dan hewan-hewan disini lebih aneh lagi. Dan lebih banyak hewan makro-nya, buat pecinta fotografi makro, disini surga-nya. Tapi karena saya masih pemula, saya mencari hewan atau tumbuhan yang gede-gede aja deh. Visibility-nya tidak sebagus di Bunaken juga sih menurut saya.


  3. Wakatobi

Siapa yang tidak kenal Wakatobi??Kepulauan ini malah lebih terkenal di luar negeri dibandingkan di Indonesia. Saya mengunjungi Waktobi bersama (mantan) pacar saya lagi tahun 2012. Kami menginap di Patuno Resort dengan 3X diving dan 1x Dive Check. Spot yang kami datangi adalah disekitar pulau Wanci. Disana kita akan bertemu dengan kontur yang berbeda dari Bunaken. Lebih bervariasi dibandingkan Bunaken menurut saya. Disini ikan dan coral-nya lebih sehat dan berwarna warni. Kami bersyukur DM yang menemani kami Pak Amir sangat membantu dan menolong kami untuk bisa melihat semua spot yang kami inginkan. Kami ditemani 1 DM dan 1 Buddy tambahan, 1 fotografer underwater-nya. 



Oh iyaa waktu itu harga paket diving trip dari Patuno Resort 3jt/orang untuk 3D2N (3x diving, 1x dive check, meals,resort,transport pick up/drop off). Selain diving kami juga mengunjungi kampung suku Bajo dan melihat aktifitas penduduk asli. Someday i will be back to this islands!!


Rabu, 11 Mei 2016

Perjalanan Cinta 3 Negara (part 3)

Jam 04.00 subuh, kami sudah bangun dan siap-siap menuju Angkor Wat (kami belum mandi sihh sebenar-nya, hanya cuci muka dan sikat gigi doang...hihihihihihhi, tp wangi kokkk). Kenapa subuh-subuh perginya?yaa kami mengejar Sunrise diatas Angkor Wat. Kata orang-orang, ini adalah waktu terbaik melihat Angkor Wat secara keseluruhan. Dan memang benar, ketika kami sampai di loket untuk membeli tiket masuk sudah banyak tourist yang antri. Dan loket baru dibuka jam 04.30, harga tiket masuk-nya $20, kelihatannya agak mahal yaa, tapi sebenar-nya itu tidak mahal, karena Angkor Wat-nya sendiri luasssss banget, dan itu berlaku untuk 1 hari full. Ternyata pemburu sunrise di Angkor Wat rameee bangettttt...harus pintar-pintar mencari posisi yang pas untuk bisa dapat gambar yang pas.




Setelah melihat Sunrise, kami berjalan-jalan melihat Angkor Wat dari dekat, dan kami sangat beruntung hari itu adalah hari Waisak jadi banyak monk/biksu dari berbagai tempat di Kamboja yang datang berkumpul di di Angkor Wat untuk datang berdoa.

jam 6.30 pagi matahari-nya sudah mulai naik dan kami balik ke penginapan dulu untuk mandi, sarapan dan tidur bentar..maklum kami berdua masih ngantuk banget. Jam 9.00 kami kembali meng-explore Angkor Wat. Dan saat kami sampai di sana sudah ramai banget, sempat bertemu beberapa rombongan tourist opa2-oma2 dari China dan Korea. Kami menyusuri beberapa bagian candi-candi-nya mulai dari Bayon Wat, Angkor Thom (kalo gak salah candi ini dinamakan Angkor Thom karena Film Tomb Rider) kemudian Banteay Srei dan yang fenomenal karena Film Tomb Rider adalah Ta Prohm..Semua bagian dari Angkor Wat ini benar-benar luar biasa kerenn dan bagaimana pemerintah-nya menjaga kelestarian candi yang berusia ribuan tahun. 




Kompleks candi ini tidak cukup hanya sehari di susurin kalau mau meg-explore secara keseluruhan.

Tapi kami tidak akan meng-explore semua candi-candi ini. Buat kami setelah mendatangi 5 candi utama sudah cukup, itupun sudah sangat melelahkan, karena cuaca-nya sangat panas 35°C, dan kami membutuhkan air minum lebih dari 2L...
Di kompleks candi ini banyak warung makan kok, banyak juga penjual souvenir. Kamu tenang aja, penjual disini masih
termasuk sopan menjual souvenir dan makanan/minuman. Kami mendapat tempelan kulkas harga-nya $1 yang dijual anak-anak kecil di sekitar candi. 




Overall perjalanan kami dari tanggal 9-16 Mei, Siam Reap inilah klimaks-nya... (ala2 film gitu cerita-nya)...kami sangat menikmati suasana disini, walaupun kami tidak bisa membeli banyak souvenir khas Kamboja, tapi perjalanan untuk mencapai tempat inilah yang membuat kami banyak belajar yang namanya sabar,tetap tenang, dan mengenal orang-orang yang sangat jauh berbeda budaya,bahasa dan melihat bagaimana semangat orang-orang di Vietnam dan Kamboja berusaha bangkit dari keterpurukan karena perang saudara, dan bagaimana Opium membuat generasi di kedua negara tersebut hancur.  

Tanggal 15 Mei, kami kembali ke Kuala Lumpur dan kembali menginap sehari di hostel yang sama. Kami kembali bertemu dengan pemilik hostel dan menceritakan pengalaman buruk hari pertama ke KL, dan dia bilang itulah scam city di KL yang membuat rusak reputasi wisata di KL. Tanggal 16 Mei jam 07.30 kami menuju KL Central menggunakan LRT, tidak lagi menggunakan taxi (kapokkkkk dikerjainnn...) ternyata lebih gampang dan murah banget. Sesampainya di KLIA, kami masih mempunyai waktu free sekitar 4jam, jadi kami pakai untuk makan, jalan2 disekitar bandara. Kembali saya menghitung sisa duit yang ada, dan coba tebak saya masih memiliki duit sisa $50, RM150 dan koin-koin sisa dari Vietnam dan Kamboja :)


Pelajaran moral:
Keluarlah dari Zona Nyamanmu dan banyak-banyaklah melihat dunia yang berbeda dengan zona nyamanmu, dan kau akan mendapat pengalaman hidup yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidupmu!! dan terlebih penting engkau akan tau kenapa engkau harus bersyukur untuk hidupmu!! 


Perjalanan Cinta 3 Negara (part 2)

Oke saya kembali mau melanjutkan cerita traveling bersama (mantan) pacar saya. Kemarin saya bercerita pengalaman di Kuala Lumpur dan Ho Chi Minh City. Kali ini kita lanjutkan perjalanan dari Ho Chi Minh City ke Siam Reap menggunakan Sorya Bus. 
Kenapa kami menggunakan Bus?karena itu moda transportasi antar negara yang murah dan sebenar-nya saya ingin merasakan Backpacker menggunakan kendaraan darat melintasi perbatasan. Saya juga penasaran sih dari beberapa blog yang saya baca semua bercerita tentang menyebalkan-nya pihak imigrasi di perbatasan ke dua negara ini (Vietnam-Kamboja). 

Kami meminta pihak hotel Hongkong Kaitekki membantu kami membelikan tiket Bus ke Siam Reap, awalnya kami tidak tahu bus apa nih nanti yang akan kami gunakan, setelah melihat tiket-nya baru kami tahu Nama PO-nya Sorya Bus harga tiket-nya sekitar $19/org. Jam 7.00 pagi kami sudah di jemput oleh pihak bus-nya. Dan kami diantar ke pool bus yang tidak terlalu jauh dari Hotel. Hari itu tanggal 12 mei kami meninggalkan Vietnam dan menuju Kamboja..


Saya mau bercerita tentang Bus Sorya dulu. Bus-nya sih gede, tapi kok sepertinya bagusan Bus dari Makassar ke Toraja yaa??Gak ada ekslusive2-nya nih bus. Tapi yaa sudahlah yang penting AC-nya jalan dan tidak mogok. Ohh iyaa diatas bus ada wifi-nya loh, ada TV juga sih tapi ini bagian yang menjengkelkannya, sepanjang jalan supir-nya memutar lagu-lagu dalam bahasa vietnam dan menurut aku sangat-sangat jadul vi-clip-nya, so annoying. Ternyata rute bus gede ini hanya sampai di Phnom Penh saja, di terminal Phnom Penh jam 14.00 kami diturunkan untuk ganti bus yang lebih kecil dan lebih rongsok. Kenapa saya bilang rongsok??Bus-nya sudah sangat tua dan tidak ada AC-nya, udah gitu pada saat akan jalan bus tersebut 2x mogok, so akhir-nya ganti Bus yang sama aja rongsok-nya.



Perjalanan dari Ho Chi Minh City ke  Phnom Penh kurang lebih 6jam dan berhenti makan siang di perbatasan Vietnam - Kamboja ± 1jam. Ohh iya harus hati-hati yaa memilih makanan di Vietnam dan Kamboja, rata-rata warung menjual makanan halal tp juga menjual "daging haram" alias daging ibab...hehehehehehe, kalau saya sih gpp, krn saya makan daging haram juga :P, tapi karena pacar saya muslim jadi kami mencari warung yang tidak menjual "daging haram" itu. Sesampainya di Phnom Penh kami disambut panas matahari sekitar 34°C...dohhhh minta ampun panas-nya dan sangat kering. Kami menunggu bus selama 3 jam,seharus-nya bus-nya sudah jalan jam 15.30, tapi kenyataan-nya kami baru berangkat jam 17.30. Diatas bus bukan kami saja yang backpacker, ada beberapa gerombolan bule juga dengan rute yang sama. Perjalanan dari Phnom Penh ke Siam Reap memakan waktu sekitar 5 Jam, jadi seharusnya kami tiba sekitar jam 10-11 malam, tapiiiii...sepanjang jalan kenangan ituuu bus-nya 5x berhenti. perhentian pertama ban bocor, perhentian ke-2 jalanan rusak dan ada jembatan rusak, perhentian ke-3 mesin bus-nya tiba rusak, perhentian ke-4 singgah makan dan istirahat 1jam lebih, perhentian ke-5 angkut penumpang ditengah jalan padahal bis-nya sudah sangat penuh..dan coba tebak bus-nya itu sudah seperti metromini di jakarta yang penuh sesak dengan penumpang yang akan ke Siam Reap...Kami akhirnya tiba jam 02.00 subuh di Siam Reap. 

Holaaa welcome to Siam Reap!! dari semua perjalanan selama 8hari, inilah tujuan utama kami melihat Angkor Wat yang melegenda itu :)))..lupakan perjalanan selama 5hari yang lalu yang penuh kejadian-kejadian lucu, aneh dan menyeramkan sebagai backpacker beginner.


Kami menginap di Bou Savy Guest House. Ohh iya waktu kami tiba di Siam Reap,kami dijemput oleh bapak (saya lupa namanya euy) petugas penginapan menggunakan tuk-tuk. Tadinya jemputan itu gratis, karena kami overnight jadi kami harus menambah US$3. Ohh iya selama di Siam Reap kami menggunakan 2mata uang dollar dan Riel Kamboja ( US$1= KHR4.056, saat itu yaa)..kalau kita belanja penjual akan bilang  $1 atau $2 untuk tourist. Rupanya tampang kami memang tourist yaa...bukan gembel hahahahaha..
Pertama kali datang di Siam Reap, kami langsung jatuh cinta dengan kota ini. Kami melihat semangat warga-nya untuk bangkit dari sisa2 perang saudara. Bahasa Inggris-nya sebagian penduduk sangat bagus, anak2 kecil pun fasih berbahasa inggris. 


Kami menyewa supir tuk-tuk hotel untuk membawa kami keliling2 kota Siam Reap selama 3hari full. Si bapak-nya juga skalian jadi tour guide kami selama di sana. 

Hari pertama di Siam Reap, kami mengunjungi museum sisa perang saudara dan beberapa pagoda. Kami juga mengunjungi Khmer Culture Village, sebenar-nya ini  seperti Taman Mini-nya Jakarta, disini kami bisa melihat tradisi pernikahan suku Khmer. 

di Wat Thmey Killing Field kami melihat tumpukan tengkorak dan tulang-tulang dari pembantaian penduduk dan biksu yang menentang pemerintahan Pol Pot. Di museum ini kita bisa melihat foto-foto dan berita-berita memilukan yang di derita penduduk kamboja selama perang saudara. Ohh iya Kamboja dan Vietnam ini juga merupakan jalur yang dilalui peredaran opium di kawasan segitiga emas (Thailand-Myanmar-Laos). Dan pada saat kami datang lagi rame-rame-nya kampanye pemilihan Perdana Mentri yang baru. Dan ternyata PM imcumbent masih Hun Sen, perasaan waktu saya masih SMP (1992) PM-nya adalah Hun Sen dan di tahun 2014 masih dia juga yang jadi PM, kebayang kan lama banget dia memerintah. Dan waktu melihat Siam Reap di 2014, saya seperti melihat Makassar di tahun 1989...Kami banyak mendengarkan sejarah Kamboja dari supir Tuk-tuk kami yang bercerita dalam bahasa Inggris yang fasih. 

Di Kamboja kami juga mencicipi makanan khas disana, yang kami pilih Khmer Fish Soup, rasanya sih seperti ikan dimasak kari, gurih! Lumayan cocok dengan lidah kami. Malam hari-nya kami mencari makan di Night Market tidak jauh dari Hostel. Disana kita bisa bertemu makanan murah, tapi harus hati-hati lagi karena banyak makanan aneh juga. Ada warung yang jual kecoa dan lipan goreng. Harganya $2/gram...Penjualnya melarang mengambil foto kalau kita tidak membeli. Ishhh sudahlah ngapain difoto juga yaa???


Note: jika ingin beli tiket bus, mending pesan sendiri, tidak melalui hotel, karena kita tidak tau Bus apa yang kerjasama dengan pihak hotel. Untuk Urusan transportasi Bus antar negara di Vietnam-Kamboja sudah terbilang lebih mudah kok, bisa dipesan lewat internet. Dan bisa dibayar menggunakan Kartu Kredit, lebih maju dibandingkan Bus di Makassar yang masih manual cara pemesanannya.