Rabu, 11 Mei 2016

Perjalanan Cinta 3 Negara (part 1)

Saya sengaja memberi judul seperti itu, karena pada saat saya trip ke 3 negara saya tidak sendiri. Saya berdua dengan (mantan) pacar saya. Trip-nya sendiri kami lakukan tahun 2014, yaaa 2tahun yang lalu, saat itu hubungan saya dengan dia masih mesra-mesra-nya. Ini adalah trip pertama kali-nya dia ke luar negeri. Saya sendiri heran dan bingung kenapa tiba-tiba dia mau ikut trip ke luar negeri.

Kali ini rute-nya seperti ini:
Makassar-Kuala Lumpur tgl 9 mei 2014 by Air Asia
Kuala Lumpur-Ho Chi Minh city 10 mei 2014 by Air Asia
Ho Chi Minh-Siam Reap 12 mei 2014 by Sorya Bus
Siam Reap- Kuala Lumpur 14 mei 2015 by Air Asia
Kuala Lumpur-Makassar 15 mei 2015 by Air Asia

Semua ittenarary selama trip diatur oleh saya sendiri :))
Selama perjalanan dari Makasar ke KL, tidak ada masalah yang berarti, sampai ketika kami tiba di KL Sentral untuk nyari Taxi buat ke Hostel, kami naik taxi yg disupirin orang India (tdk bermaksud rasis yaa..). awalnya si supir baik hati banget mau susah-susah bantuin kami nyari hostel kita yang nyempil diantara toko-toko. dan dia menawarkan kepada kami besok hari diantar dia keliling Kuala Lumpur sebelum kami ke Bandara KLIA melanjutkan perjalanan kami,awalnya kami menolak karena kita pengen jalan-jalan menggunakan bis atau LRT, tapi karena si bapak setengah memaksa, jadilah kami meng-iyakan tawaran-nya dan besoknya kami dijemput kembali di hostel. Hostel kami bersebelahan dengan Central Market, namanya Submarine Guest House, bener-bener seperti kapal selam alias tertutup dengan gedung-gedung tinggi dan tak berjendela, lokasi-nya juga di lantai 2 dan 3 tepat diatas money changer (posisi yang aneh untuk sebuah penginapan).
Dari awal pemilik hostel sudah mengingatkan kami untuk tidak menggunakan jasa taxi seperti itu untuk keliling KL,tp dasar orang Indonesia jiwa nggak enak-nya terlalu besar, kami membiarkan diri kami akhirnya terjebak dan tertipu dengan supir taxi tersebut. Entah bego entah bodoh, saya sudah curiga dengan gerak gerik-nya tapi saya membuang jauh2 curiga saya. Pada saat dia memaksa kami untuk mengunjungi Masjid Jamek, dimana buat kami bangunan itu biasa aja, bagusan Masjid Istiqlal Jakarta, dia menyuruh kami untuk tidak membawa tas besar dan kamera besar. Saya terpaksa meninggalkan tas saya yang berisi dollar yang akan kami pakai selama traveling. Saya sudah benar-benar curiga tapi entah kenapa kembali saya mebuang jauh2 curiga saya. Saya masih sempat memeriksa dompet,passport dan kamera pacar saya.Tapi saya tidak menghitung jumlah dollar saya di dompet. Seperti-nya saya kena deh Scam City-nya Kuala Lumpur :(( 

Dan kami akhirnya terbanglah ke HCM City, kami tiba tengah malam di kota tersebut, dan di Bandara Tan Son Nhat, saya menukar dollar US ke dollar Vietnam (VND) dan saya masih belum merasakan keanehan. Kami lalu naik taxi ke Hotel. Ohh iya Hotel tempat kami menginap namanya Hongkong Kaitekki Hotel, letaknya di kawasan Backpacker Pham Ngu Lao street. yang unik dari hotel ini tempat tidur-nya berbentuk kapsul. Karena kami memilih dormitory room, saya sekamar dengan 12 cewek-cewek dari berbagai negara, dan pacar saya di lantai 6 ber 12 dengan cowok-cowok dari berbagai negara juga.


Hotel Kapsul Hongkong Kaiteki


Akhirnya pagi hari tanggal 11 mei, kami berniat jalan-jalan melihat apa yang happening di kota HCM selain semrawut-nya kabel listrik dan jalanan yang penuh dengan motor yang kebut-kebutan dengan mobil dan orang-orang lokal yang pagi-pagi sudah sibuk dengan aktifitas-nya.
Saya duduk di lobby menunggu pacar saya turun dari kamar-nya sambil menghitung dollar yang tersisa yang akan kami gunakan sampai 5 hari kedepan, dan saya benar-benar lemas, ketika saya menghitung dollar US saya yg hilang sebanyak 500$ dan Rp 500.000, saya panik yang tersisa hanya 100$ dan VND1.500.000 dan Rp 400.000, sementara pacar saya tdk memegang duit sama sekali. Kami langsung lemas,stress, bingung, how to survive for 5 days with 100$ dan VND1.500.000..akhirnya kami berjalan kaki mengandalkan peta dari hotel untuk mendatangi  gedung bersejarah di HCM. Kami tidak menggunakan kendaraan umum hari itu untuk menghemat biaya selama di sana.

Kami akhirnya merasakan backpacker yang sebenarnya dengan budget terbatas banget tapi masih bisa survive. Kami mendatangi beberapa gedung yang menjadi icon kota HCM seperti Catedral Basilica Notredame, Post Office, Kota Tua Uncle Ho, Pasar Tua Cho Ben Than dan War Remnant Museum. Semua-nya kami datangi dengan berjalan kaki...gempor makkk, tp kerena ber-2 pacar dibawa santai dehhh...hahahahahaha..Untuk makan dan minum pun selama di HCM benar-benar hemat...asli deh menggembel di negara orang.
Karena keterbatasan dana dan waktu, kami akhirnya tidak bisa ke Chuchi Tunel, Ho Chi Mausoleum dan Reunification Palace (trip-nya sepertinya harus diulang deh :) )

Jam 15.00 kami kembali ke hotel dengan berjalan kaki lagi, saya lalu menghubungi adik dan teman saya via BBM meminta bantuan mereka untuk transfer dana ke rekening Bank Mandiri saya karena saldo di rekening Mandiri saya kosong, adanya di rekening BCA, sementara ATM BCA ga bisa di pake di sana. Catatan penting nih, jangan sekali-kali bawa uang tunai dalam jumlah banyak!! Usahakan membawa ATM yang ada logo Visa atau Mastercard, itu bisa digunakan menarik dana di ATM yang berlogo Visa atau Mastercard.



Sore-nya kami kembali melanjutkan keliling kota HCM, berajalan-jalan di taman.Di HCM banyak taman kota yang bisa dijadikan tempat berjalan-jalan sambil melihat warga lokal dan anak-anak sekolah bermain dan bercengkrama. Ada satu hal yang tidak meng-enakkan waktu kami berjalan-jalan di taman kota, kami melihat seorang bapak berjalan ke arah rimbunan bunga rumput dan dengan santai-nya menarik turun celana-nya lalu jongkok selama 2 menit, kemudian dia berdiri dan melengos pergi, ketika kami melewati tempat itu kami baru sadar kalau bapak tadi pup disitu...hahahahahahahaha..what a stranger afternoon....


in front of Catedral Basilica Notredame
Kota Tua Ho Chi Min

Scam City di HCM yang kami rasakan ketika kami ditawarkan kelapa muda di pinggir jalan si penjual-nya  memberi harga V$200 untuk 1 kelapa, awalnya kami menolak karena kami memang tidak pengen minum air kelapa, tapi si penjual-nya keukeuh mengejar kami, akhirnya kami luluh dan akhirnya tawar menawar yang alot sepakat di V$200 untuk 2kelapa, itupun hanya air-nya saja, si penjual tidak berniat membelah kelapa-nya supaya kami bisa menikmati juga daging kelapa muda-nya. Namun setelah kami sampai di pasar Ben Than, harga untuk 1 kelapa hanya V$11...Bukan main kesal dan jengkel-nya merasa di kerjain habis2an oleh pejual kelapa muda.   

3 komentar:

  1. Perjalanan Backpacker yang sungguh mengasyikkan, sayang sy tidak terlibat didalam kwodong ..... dan semoga sopir itu mendapat ganjaran yg setimpal dengan perbuatannya.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahahaha..waktu itu kita belum kenalan ka yaa...

      Hapus
  2. Perjalanan Backpacker yang sungguh mengasyikkan, sayang sy tidak terlibat didalam kwodong ..... dan semoga sopir itu mendapat ganjaran yg setimpal dengan perbuatannya.....

    BalasHapus