Senin, 18 September 2017

Moscow, why do you so unfriendly???

Rencana Tuhan buat kita tidak pernah kita tahu, iya bukan? Seperti halnya trip saya ke Moscow dan St. Petersburg Russia yang tidak pernah saya rencanakan, bahkan tidak pernah ada dalam wishlist saya. Kalaupun sempat ada itu ada diurutan kesekian ratus JBerawal dari mengutakatik IG jam 10 malam, tiba-tiba account saya di follow sama account bernama "Russia Trip(sekarang Easy Funtour)”, tadinya aku pikir account ini pasti berbahasa Russia ternyata account-nya berbahasa Indonesia, dan iseng-iseng  aku intip..ternyata ini beneran account open trip ke Russia. Singkat cerita akhirnya aku ikutlah trip ini dengan membayar DP I sebesar Rp 6.000.0000 dengan H2C alias harap-harap cemas kalau account ini bukan account penipuan. Setelah mentransfer sebesar 6.000.000 tidak lama kemudian PIC Russia Trip yang bernama Fahmi itu mengirimkan ke email saya tiket Thai Airways PP (Jakarta-Bangkok-Moscow)..karena masih belum percaya, saya saat itu juga langsung mengecek kode booking-nya di web Thai Airways dan iyaaaappp nama saya terdaftar sebagai penumpang...yeaeeeyyy perjalanan tak terduga-nya dimulai.Di trip kali ini saya mengajak 4 orang teman yang saya pikir bakalan asyik jadi teman traveling ala2 backpacker tapi pake koper sebenarnya. Menurut saya open trip kali ini lumayan murah, karena saya tinggal terima jadi mulai dari visa,tiket,hotel, transportasi dari dan ke bandara selama di russia. dan satu hal saya tidak perlu capek2 bolak balik ke jakarta untuk mengurus visa.


Ketidak ramahan yang lain rupanya menunggu kami di dalam Landmark Hostel…setelah berkutat dengan koper-koper dalam cuaca minus dan cukup berangin dan kondisi Jetlag kami harus mendengar kabar dari pihak hotel kalau reservasi kamar-kamar kami tidak ada…walahhhh..jadi ceritanya si fahmi salah reservasi tanggal..huuuuhuuuu…ditengah kebingungan kami-kami ngaso di tangga sambil menunggu si Rizky mencarikan penginapan pengganti. Entah mungkin kami terlalu ribut atau tetangga si Landmark tidak pernah melihat manusia asia yang terlunta-lunta kecapean, si tetangga itu complaint ke pemilik Landmark bahkan anjing-nya di taruh di belakang pintunya boat nge-gonggong-in kita-kita dibalik pintu masuk-nya…Galakkk bener yaa???..

Sampai di Moscow kami disambut dengan cuaca yang cukup cerah tapi tetap -1°C sodara-sodarahh...sebelum berangkat kita-kita sudah diinfo jauh-jauh hari sebelumnya kalau suhunya bakalan minus ampe 10°C, tapi ternyata kami malah dapat suhu minus...asliiiiiii dari suhu 31°C di Bangkok tiba-tiba ke -1°C itu bikin migren dan mimisan bokk…
Ketidakramahan pertama yang saya rasakan pada saat tiba di Bandara Domodedovo, petugas bandara cenderung masa bodoh dengan penumpang yang baru turun dari pesawat, kita-kita dibiarkan sembarangan mengantri untuk cek Imigrasi, gak ada tanda-tanda yang jelas jalur untuk Foreign itu disebelah mana, jadi kalau kamu salah masuk antrian, yaa kamu harus pindah ke antrian yang lain dan mulai lagi antri dari belakang udah gitu petugas bandara-nya gak ada yang menggunakan bahasa Inggris, mereka ngomong-nya pake bahasa Rusia..ckckckckck...Pada saat saya antri untuk control paspport, petugas yang melayani barisan antrian kami dengan santainya pergi untuk istrihat tanpa ada pemberitahuan dan pengganti-nya juga tidak ada, alhasil kita-kita yang sudah antri lama dan panjang buru-buru pindah ke barisan lain sebelum ada lagi penumpang baru yang turun dari pesawat lain...Udah gitu pada saat petugasnya memeriksa passport itu lama banget, udah lama ngantri, lama pulak berdiri nungguin si petugasnya untuk ngasi cap bisa masuk ke Rusia...
Sepanjang jalan dari bandara menuju hotel, banyak terlihat pohon-pohon seperti pohon yang sudah mati karena tidak ada daun-nya sama sekali hanya batang dan ranting-ranting yang masih kokoh berdiri dengan warna abu-abu di sepanjang jalan. Tadinya saya pikir mungkin hanya petugas di bandara saja yang dingin dan cenderung tidak ramah, ternyata tidak hanya, di dalam bis yang hangat pun sangat terasa aura orang-orang Moscow yang dingin dan tidak ramah, itu terlihat dari supir bis yang pelit senyum dan cenderung ketus ketika berbicara dengan kita kalau ada yang bertanya tentang Moscow.


Dan saat kami di hostel Landmark, supir bis-nya pun hanya menurunkan dan langsung meninggalkan kami di pinggir jalan dengan koper2 kami yang seabrek-abrek seperti anak ayam yang dilepasin begitu aja dari kandang. Wellcome to Moscow!
Entah darimana datangnya seorang bule yang cukup ramah membantu kami dengan cuma-cuma mencarikan kami penginapan yang bisa menampung kita-kita yang jumlahnya cukup banyak dan penginapan-nya pun tidak terlalu jauh dari Landmark.  
Cerita mengenai orang-orang tidak ramah, kami alami lagi di hostel yang baru. Oh yaa nama Hostel-nya Khostel DA! Hostel-nya tidak ramah untuk orang yang malas naik turun tangga dan pengguna high heels…kita gak bisa menggunakan Lift yang ada di bangunan itu, harus pake tangga naik turun hostel yang nota bene letaknya di lantai 5 dan 6, dan kamar kami semuanya di lantai 6….Selamat berolahraga ria yaa…

Di kamar kami ada 6 ranjang susun dengan penghuni kamar yang mix max alias campur cewek cowok. Saya ber-3 cewek-cewek dan 1 emak-emak + 2 cowok bule yang tidak pernah bicara, mandi dan ganti baju. Cowok yang dibawah ranjangku malah hanya sekali doang aku liat bangun dari t4 tidurnya dan keluar kamar…(mungkin dia keluar kamar pada saat kami pergi jalan-jalan kali yaa??hanya dia dan isi kamar itu yang tau…)
Pantry Khostel DA!
Saya berniat ngajak cowok-cowok itu ngobrol secara kami sekamar dan kami cukup membuat keributan di kamar ini dari pagi ampe mau tidur, jadi ada perasaan ga enak hati juga ke mereka..tapi pas waktu tegur ehh cowok yang satu malah menjawab : “No English”..trus aku bilang lagi:” We're so sorry, we’re so noisy and disturbing you”..ehh malah di kasiin punggung sambil ngomong :”No English”…cakep-cakep kok judess…Begitu juga dengan bule yang di bawah ranjang-nya si jule, waktu aku tegur malah dikibasin tangan sambil ngomong “No English” langsung dia keluar kamar…buseetttt dahhh segituuu jaharaa-nyaa…Di Indonesia juga orang-orang banyak yang gak bisa English, tapi nyantai aja tetap di ladenin kalo ada yang negur…bukan cuma mahluk dua itu aja yang gak bisa English, di hostel pun rata-rata gak bisa English, gak mau di ajak ngobrol, di toko-toko pun begitu…masih kalah sama Indonesia kalo english2an lah…
Kremlin Guard

Tapi tidak semua orang Moscow itu gak ramah kok, di hostel ada beberapa orang-orang muda yang long stay dan mereka rata2 seniman yang sering ngamen di Arbat street, tiap malam mereka mau diajak ngobrol dan bahkan mereka bercanda dengan penghuni di lantai 6. Di restaurant dan beberapa toko pun pelayan-nya cukup ramah dan mau senyum kalau kita ajak bicara kok..walaupun lebih banyak yang tidak ramah menurutku yaa…Contoh lain orang-orang tidak ramah waktu kejadian di Starbuck Arbat.
Waktu itu saya nemenin Kak Yaya, Inggrid & Rina beli Mug Starbuck di dekat hostel. Aturannya kalau beli souvenir atau take away di Starbuck dapat papper bag dong, tapi waktu kami beli tumbler mug gak dikasi papper bag..alasannya papper bag-nya habis, dan dengan cueknya pelayan-nya menyuruh kak yaya, Rina & Inggrit untuk membeli plastik atau paper bag di luar, dia bahkan sama sekali tidak minta maaf kalau tidak bisa menyediakan paper bag. Ketika kami hard complaint dia cuek saja pergi meninggalkan kami…bayangkan sekelas starbuck aja pelayan-nya pun seperti itu, bagaimana yang punya lokalan??
Red Square at night
Mungkin negara ini terlalu dingin,jadi tidak ada namanya kamus ramah dan ber baik-baik ria dengan wisatawan atau orang–orang dari luar Moscow kali yaa?? Aahh tapi di Petersburg yg dulunya ibu kota Russia orang-orang-nya sangat ramah dan helpful banget kok..layaknya orang-orang eropa pada umum-nya..dan ketika ngobrol dengan orang-orang di pertersburg, mereka pun mengakui kalau Moscow sangat tidak ramah. Tapi terlepas dari ketidak ramahan-nya, Moscow memiliki rasa seni yang sangat keren, terlihat dari patung-patung dan desain-desain interior dibalik gedung-gedung megah-nya..walaupun apartemen atau hotel-nya bentuknya cenderung kaku walaupun terlihat futuristic tapi memiliki interior yang bagus. Kami datang pas banget dengan Paskah, dan terlihat dimana-mana hiasan Paskah yang keren-keren di pajang...


Easter Egg at Arbat Street


Walaupun tidak ramah dan sangat dingin, saya gak kapok untuk datang lagi ke negara ini...Catatan penting sebelum datang ke sini harus ngecek baik-baik suhu-nya pada saat akan kita akan berkunjung. Disini bulan april itu walaupun bulan begitu sudah masuk spring, tapi suhu-nya masih disekitar -2°C -3°C. kebayang kan dinginnya macam mana???kecuali kalian memang kebal terhadap dingin yang menusuk tulang-tulang :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar